Essay : Peran Mahasiswa Untuk Pembangunan Negri
Assalamu'alaikum..
Haloo sahabat Diamond... Apa kabarnya? udah lama nih gak ngeposting apa apa di blog ini, udah lebih dari 3 tahun nih gak ngepost apapun. Yah mungkin sekarang karena ada tuntutan tugas, juga tergugah kembali untuk tulis menulis, insyallah kedepannya akan sering aktif dan sering berbagi informasi untuk sahabat Diamond semua..
Haloo sahabat Diamond... Apa kabarnya? udah lama nih gak ngeposting apa apa di blog ini, udah lebih dari 3 tahun nih gak ngepost apapun. Yah mungkin sekarang karena ada tuntutan tugas, juga tergugah kembali untuk tulis menulis, insyallah kedepannya akan sering aktif dan sering berbagi informasi untuk sahabat Diamond semua..

Beberapa hari kemudian, pembimbing kelompok obus saya menghubungi saya lewat line, dia bertanya tentang kebenaran essai ini (maksudnya kebenaran essay buatan diri sendiri bukan copas), ya saya jawab dengan jujur karena memang essay ini buatan saya sendiri. Akhirnya dia percaya.
Singkat cerita, diakhir ombus tepatnya hari kamis ada pengumuman mengenai 2 essay terbaik yaitu dari mahasiswa baru putri dan maba putra. Saya sendiri merasa biasa biasa saja tak berharap akan menang, toh banyak dari merka yang sudah berpengalaman dalam menulis essay. Mungkin lebih dari setengahnya dari -+ 2600 mahasiswa baru yang sudah berpengalaman menulis essay. Ketika diumumkan siapa essay terbaik putra yaitu dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika, Kelompok 1 OMBUS dengan nama 'Gilang Cahya Ginanjar' tidak kusangka ternyata itu adalah saya. Alhamdulliah saya ucapkan, dan juga saya diberi hadiah baju panitia OMBUS 2016 dengan ukuran XL (sebenernya kegedean sih sedikit, tapi gapapa daripada diambil lagi hehe)
Itulah cerita dibalik essay ini.
Essay : Peran Mahasiswa Untuk Pembangunan Negri
Oleh : Gilang C Ginanjar
Peran Mahasiswa Untuk Pembangunan
Negri
“Beri aku 1000 orang tua, niscaya
akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 1 pemuda maka akan ku guncangkan
dunia.” Itulah ungkapan dari presiden pertama kita yaitu Bung Karno. “Generasi
muda adalah harapan bangsa.” Kalimat ini juga sudah tak asing di telinga.
Namun, generasi muda yang seperti apakah yang diharapkan oleh bangsa? Tentunya
generasi muda yang berjiwa nasionalisme yang tinggi, intelektual, adil dan
jujur dalam segala hal. Hampir semua kreteria tadi ada di dalam diri seorang
mahasiswa, namun tak semua mahasiswa memeiliki seluruh kriteria tadi. Bahkan
ada juga mahasiswa yang tidak satupun termasuk dalam kriteria tadi. Itu
dikarenakan terpengaruh oleh budaya asing yang membuat mereka tidak memiliki
jiwa nasionalis.
- · ~Pengaruh mahasiswa dalam pembangunan negri
Kita adalah generasi muda yang akan
menggantikan kursi kedudukan di negara ini. Dua puluh tahun kedepan, generasi
kita yang akan memegang kendali berjalannya negara ini. Kita yang akan
menungtun kemana arah bangsa ini, apakah kearah yang lebih baik? Atau
sebaliknya? Tetntunya kearah yang lebih baik yang kita inginkan. Oleh karena
itu, kita sebagai mahasiswa dan juga sebagai generasi penerus bangsa harus
mampu mempersiapkan diri untuk kemajuan bangsa kita ini.
Mahasiswa, dari kata ‘mahasiswa’ kita
bisa ambil dua kata yaitu ‘maha’ dan ‘siswa’. Mahasiswa bisa diartikan sebagai
kedudukan siswa yang paling tinggi, mahasiswa tidak sama seperi siswa SMA, SMP,
maupun SD. Mahasiswa mempunyai peran yang lebih banyak dari sekedar pelajar
biasa. Mahasiswa mempunyai peran sebagai pengontrol kondisi masyarakat.
Mahasiswa tau, mahasiswa merasakan apa yang masyarakat rasakan, karena
mahasiswa bagian dari masyarakat juga. Maka aspirasi-aspirasi yang dikemukakan
mahasiswa itu merupakan aspirasi masyarakat juga. Lebih dari 75% kegiatan demo,
dilakukan oleh mahasiswa. Masyarakatnya tidak turun tangan, karena mereka telah
terwakili oleh mahasiswa. Kegiatan demo ini dijadikan sebagai media penyampaian
aspirasi masyarakan untuk menyampaikan keluhan keluhannya, entah itu dibidang
pendidikan, bidang politik, ekonomi dan sosial. Sehingga ini bisa menjadi bahan
evaluasi pemerintah demi memajukan bangsa ini.
Selain dari itu, mahasiswa memiliki
peran sebagai penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dibidangnya
masing-masing. Sumber Daya Manusia inilah yang bisa dijadikan modal untuk
memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik. Karena apabila tidak ada SDM yang
terampil, maka tidak akan membuahkan hasil, semuanya akan nihil. Semakin baik
mahasiswanya, semakin baik SDM nya, maka akan semakin maju bangsa ini.
- · ~Program BIDIKMISI yang tepat sasaran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat
Bidikmisi, bantuan pendidikan siswa
miskin berprestasi. Dari kepanjangannya juga sudah jelas bahwa bidikmisi
ditujukan kepada siswa miskin, siwa yang kurang mampu dan tidak mampu. Namun
program bidikmisi ini tidak sepenuhnya tepat sasaran, ada saja siswa yang orang
tuanya bisa dibilang ‘mampu’ tetapi ia mendapatkan beasiswa bidikmisi. Apakah
ini merupakan suatu perampasan hak? Menurut saya Iya! Mengapa demikian, karena
program beasiswa bidikmisi ini hanya ditujukan kepada siswa miskin. Bagaimana
coba rasanya apabila hak kita dirampas oleh orang lain? Tentu kita tidak mau.
Seharusnya bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
- · ~Bergesernya kiblat pola kehidupan mahasiswa
Banyak yang mengatakan kiamat sudah
dekat, dan apabila kiamat maka matahari terbit dari barat. Coba telaah lima
kata terakhir dari kalimat tadi. Apakah sudah mengerti apa maknanya? Makna dari
lima kata tadi itu sangat tersirat. ‘maka matahari terbit dari barat’ Matahari
itu adalah sumber kehidupan manusia, jika tidak ada matahari bagaimana kita
bisa hidup? Barat itu sebutan untuk negara wilayah Eropa bukan? Lantas hubungannya apa? Jadi begini, maksud dari
lima kata tadi, bahwa sesungguhnya kita itu sudah berkiblat (meniru) budaya
barat. Coba cari, semenjak kapan budaya Indonesia mengajarkan budaya ceplok
telor di atas kepala seseorang yang ulang tahun lalu menaburi tubuhnya dengan
tepung? Jawabannya pasti tidak pernah. Dan masih banyak lagi budaya budaya luar
yang ditiru oleh kita padahal budaya tersebut tidak ada manfaatnya sedikitpun.
Kata gaul sudah banyak terterap dalam
diri mahasiswa, seakan akan gaul mengalahkan segalanya. Tak perduli pendidikan,
yang penting gaul, tak perduli ibadah yang penting gaul. Gaul, gaul, dan gaul
yang ada di fikiran mahasiswa jaman sekarng. Mereka tak memikirkan bagaimana
pendidikannya sekarang, bagaimana masa depannya, apalagi nasib bangsa ini,
sangatlah jauh bahkan mungkin tidak ada didalam fikiran mereka. Akibat pengaruh
budaya asing yang terus terusan semakin berkembang, yang mereka inginkan
hanyalah trendy. Mereka tidak ingin ketinggalah zaman. Ini dikarenakan tingkat
gengsi mahasiswa zaman sekarang sangatlah tinggi. Seakan akan mereka tak mau
kalah satu sama lain.
Seharusnya ketika kita menjadi mahasiswa
alangkah baiknya kita melakukan transformasi diri kita, kesalahan apa yang
telah diperbuat pada masa SD, SMP, SMA harus kita perbaiki dengan cara tidak
melakukan kesalahannya lagi. Mencoba sesuatu yang dapat membuat diri menjadi
lebih baik, mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita, memunculkan bakat
yang terpendam.
Itulah essay sederhana saya semoga bermanfaat.
Apabila ada kripik, eh kritik dan saran boleh komen di bawah ini...
Wasalamu'alaikum wr wb.
0 komentar: